Satelit Rusia, Phobos-Grunt, diperkirakan jatuh ke bumi. (istimewa)
... Dua jam sebelum jatuh baru akan diperoleh lintasan terakhirnya dan informasi prakiraan lokasi jatuhnya, yang itupun ketidakpastiannya mencapai ribuan km. Kalau ada pernyataan yang menyebut akan jatuh di Papua itu masih spekulatif...
Di manakah Phobos-Grunt akan jatuh?
Waspadai kemungkinan Phobos-Grunt jatuh Senin depan
NASA terbangkan satelit kembar ke orbit bulan
LAPAN segera pastikan pembangunan stasiun peluncur satelit
"Dua jam sebelum jatuh baru akan diperoleh lintasan terakhirnya dan informasi prakiraan lokasi jatuhnya, yang itupun ketidakpastiannya mencapai ribuan km. Kalau ada pernyataan yang menyebut akan jatuh di Papua itu masih spekulatif," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan, Prof. Dr. Thomas Djamaludin kepada ANTARA News, di Jakarta, Minggu sore.
Saat ini Phobos-Grunt masih berada pada ketinggian 140 km dari bumi, ujarnya. Kalau sudah di ketinggian 120 km, satelit itu akan memasuki atmosfer yang sudah semakin padat dan memungkinkan benda tersebut terbakar dan pecah.
Satelit dengan berat total 13,2 ton yang diluncurkan pada tanggal 9 November lalu dan direncanakan sampai di Mars pada 2014 itu setelah terbakar, lanjut dia, diperkirakan masih akan menyisakan pecahan seberat 500-600 kg yang sangat perlu diwaspadai.
Phobos-Grunt, urai pakar Astronomi-Astrofisika itu, saat ini jatuh tak terkendali dan bergerak hanya dikendalikan oleh gaya gravitasinya dengan beban terbesar berada di depan jalur orbitnya.
Sebelum Phobos-Grunt, sejumlah satelit yang jauh lebih berat, menurut dia, juga pernah jatuh ke bumi, misalnya Mir milik Rusia yang beratnya sekitar 135 ton pada tahun 2000-an, namun Mir jatuh secara terkendali dan dijatuhkan di lokasi yang aman diperairan Pasifik Selatan.
Selain itu Skylab milik AS seberat 77 ton pada tahun 1980-an juga pernah jatuh secara tak terkendali di suatu gurun di Australia.
Ada pula pecahan roket kecil milik China yang pada 2003 diperkirakan jatuh di Jazirah Arab, ternyata jatuh di Provinsi Bengkulu, Indonesia, dimana masyarakat melaporkan adanya ledakan dan getaran, demikian pula jatuhnya tabung roket di Gorontalo, di Lampung dan di Flores NTT pada tahun 2007.
Jika sampai satelit Phobos-Grunt tersebut jatuh di pemukiman dan mencelakai penduduk, hukum internasional sudah mengatur bahwa pemiliknya (Rusia) harus bertanggung jawab dengan memberi ganti rugi, ujarnya.
"Namun diakui kemungkinan jatuh di wilayah berpenduduk sangat kecil, karena wilayah orbitnya di antara 51,4 derajat lintang utara sampai 51,4 derajat lintang selatan sebagian besar merupakan wilayah lautan, gurun, dan hutan," kata Djamal. (D009)
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2012Lapan: Kecil Peluang Satelit Phobos Grunt Jatuh di Indonesia
Hal itu dikatakan pengamat matahari dan satelit Lapan Tiar Dani di Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/1). Lapan, kata Tiar, masih terus memantau pergerakan satelit Phobost Grunt itu. Satelit saat ini mendekati bumi. Saat ini ada di ketinggian 163 kilometer di atas bumi, satelit berada di Australia dan tengah bergerak menuju Papua Nugini.
Menurut Tiar, perkiraan itu bisa saja berubah. Satelit bisa saja jatuh lebih cepat dua hari. Perkiraan akan akurat bila dilakukan satu jam sebelum satelit jatuh. Tiar menjelaskan, dari 13 ton berat satelit Phobost yang akan jatuh di bumi bisa mencapai 200 kilogram. Lantaran bergesekan dengan atmofsir, benda itu bisa pecah menjadi 20-30 pecahan.
Menurut Tiar, salah satu yang perlu diwaspadai adalah tangki bahan bakar satelit. Karena tangki itu terbuat dari bahan antipanas. Tangki akan jatuh utuh ke bumi, dan bahan bakarnya bisa melepuhkan kulit manusia. (Roni Halim/DOR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda salam sahabat!!! Rudi thea