"Banjir rob tersebut terjadi sejak Rabu malam, 25/1 dan sampai Kamis pagi, 26/1 air laut pasang masih menggenangi puluhan warung dan pemukiman warga dengan tinggi sekitar mata kaki orang dewasa bahkan sampai ada yang setinggi betis orang dewasa," kata Ketua Badan Search and Rescue Daerah (Basarda) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiqie kepada ANTARA, Kamis pagi.

Dari pantuan pihaknya, ada sekitar 30 warung yang juga dijadikan tempat tinggal warga di sepanjang jalan Citepus, Kecamatan Palabuhanratu digenangi banjir. Kemudian empat kepala keluarga yang mendiami warung di Pantai Karangsari, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu diungsikan karena kondisinya sudah memprihatinkan.

Sementara dilaporkan, belasan rumah di Kampung Cemara RT03/32 pun terkena dampak banjir rob, air laut pun sudah masuk kepemukiman rumah warga dan sebagian sudah mulai ada yang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi."Seluruh pemukiman dan warung warga yang tergenang banjir lokasinya berada di bibir pantai, sehingga saat pasang tiba air langsung ke halaman dan dalam rumah," tambahnya.

Namun, sampai berita ini diturunkan, menurut Okih tidak ada warga yang menjadi korban jiwa pada peristiwa ini, karena hampir setiap tahun saat musim angin barat tiba selalu terjadi banjir seperti ini. Sehingga warga yang tinggal di daerah pesisir sudah mengantisipasinya.

"Kami tetapi mengimbau kepada waspada dan jangan memaksakan tinggal di dalam rumah jika kondisi pasang air laut atau banjir rob terus meninggi. Kami pun sudah menyiagakan puluhan anggota SAR untuk memantau kondisi setempat," kata Okih. (ANT)
Editor: B Kunto Wibisono