Lokasi pesawat berisi 45 orang itu sangat sulit dijangkau.

Lokasi jatuhnya Sukhoi (ANTARA/TNI AU)
Wartawan VIVAnews, Oscar Ferri, saat ini berada di di Posko Penangkaran Sapi Embrio atau Posko Embrio di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat. Posko ini merupakan posko teratas yang bisa diakses kendaraan roda empat. Di posko ini ada sekitar 7 sampai 10 ambulans dan satu truk milik Brimob.
Seorang petugas Badan SAR Nasional di Posko Embrio ini menjelaskan bagaimana sulitnya medan crash site atau titik lokasi jatuh. Ada dua pilihan evakuasi korban, lewat darat dan udara. Evakuasi jalur darat merupakan opsi terakhir, karena memakan waktu terlama.
Untuk evakuasi lewat udara, ada tiga pilihan. Pertama, membangun helipad di lokasi jatuhnya pesawat. Kedua, dengan cara melempar tambang dari pinggiran tebing, meniti tali atau raveling.
"Kondisi pesawat di pinggiran tebing. Jadi tidak memungkinkan melempar tali tambang untuk turun atau raveling. Turun ke lembah," kata seorang anggota Tim SAR di Posko Embrio, Cipelang, yang enggan disebut namanya.
Mendaratkan helikopter ke titik lokasi jatuh sangat sulit dilakukan karena dibutuhkan helipad di lokasi pesawat jatuh. Sedangkan medan pesawat jatuh sangat curam dengan kemiringan yang tidak memungkinkan.
Melempar tali dari helikopter juga tidak dimungkinkan. Artinya, helikopter harus terbang rendah ke arah lembah. "Kalau helikopter mengambil jenazah memakai tali, ada kemungkinan turbulensi. Belum lagi ada angin dari kiri dan kanan lembah. Itu bisa membuat helikopter goyang," kata dia.
Menurut anggota Tim SAR, helikopter sudah mencoba mendekat ke lokasi jatuhnya pesawat sebanyak dua kali. Helikopter pertama yang mengangkut tim evakuasi gagal menurunkan tim. Percobaan kedua dengan menurunkan logistik. "Tapi juga gagal," kata dia.
Kemungkinan besar, semua jenazah akan dievakuasi lewat jalur darat. Ada beberapa jalur pendakian yang bisa dilakukan untuk menurunkan para jenazah. Bisa melalui Posko Embrio atau lewat Cidahu.
sumber:VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda salam sahabat!!! Rudi thea