Mabes Polri masih
menyelidiki gambar palsu korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100
yang beredar di dunia maya. Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy
Rafli Amar menduga gambar tersebut pertama kali disebar melalui
Blackberry.
"Penyebaran pertama diduga lewat blackberry," katanya saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin(14/5/2012).
Kini, menurut Boy pihaknya berserta tim dari cyber Mabes Polri sedang menginvestigasi gambar yang tidak tepat itu.
"Yang digunakan kecelakaan yang bukan terjadi di Gunung Salak," kata Boy.
Boy meminta masyarakat dan keluarga tidak terpengaruh dari pihak yang menyebarkan gambar-gambar tersebut. Apalagi gambar tersebut sudah tersebar di sosial media seperti twitter.
Boy juga mengatakan pelarangan terhadap gambar dan informasi yang tidak sesuai fakta dan merugikan masyarakat. Perwira menengah itu juga mengatakan sesuai dengan UU 11 tahun 2008 tentang ITE, masalah itu tidak perlu ada pelaporan korban.
Diketahui, pakar telematika Roy Suryo memastikan foto-foto yang beredari di dunia maya terkait korban tewas Sukhoi Superjet 100 adalah palsu.
"Itu mengambil dari website Brasil pada tahun 2010 dengan kecelakaan Airblue di Pakistan," kata Roy Suryo di RS Sukanto Polri, Jakarta, Minggu (13/5/2012).
Roy mengatakan dalam website tersebut memang berisi korban kecelakaan darat, laut dan udara. Peristiwa yang fotonya beredar di dunia maya itu terjadi pada tahun 2010. Ia pun mengatakan foto itu pertama kali diunggah oleh seseorang berinisial YS melalui akun jejaring sosial twitter.
"Bila cyber crime siap memberikan pelajaran kepada orang ini maka dokumennya sudah saya simpan," imbuhnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
sumber:TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Kini, menurut Boy pihaknya berserta tim dari cyber Mabes Polri sedang menginvestigasi gambar yang tidak tepat itu.
"Yang digunakan kecelakaan yang bukan terjadi di Gunung Salak," kata Boy.
Boy meminta masyarakat dan keluarga tidak terpengaruh dari pihak yang menyebarkan gambar-gambar tersebut. Apalagi gambar tersebut sudah tersebar di sosial media seperti twitter.
Boy juga mengatakan pelarangan terhadap gambar dan informasi yang tidak sesuai fakta dan merugikan masyarakat. Perwira menengah itu juga mengatakan sesuai dengan UU 11 tahun 2008 tentang ITE, masalah itu tidak perlu ada pelaporan korban.
Diketahui, pakar telematika Roy Suryo memastikan foto-foto yang beredari di dunia maya terkait korban tewas Sukhoi Superjet 100 adalah palsu.
"Itu mengambil dari website Brasil pada tahun 2010 dengan kecelakaan Airblue di Pakistan," kata Roy Suryo di RS Sukanto Polri, Jakarta, Minggu (13/5/2012).
Roy mengatakan dalam website tersebut memang berisi korban kecelakaan darat, laut dan udara. Peristiwa yang fotonya beredar di dunia maya itu terjadi pada tahun 2010. Ia pun mengatakan foto itu pertama kali diunggah oleh seseorang berinisial YS melalui akun jejaring sosial twitter.
"Bila cyber crime siap memberikan pelajaran kepada orang ini maka dokumennya sudah saya simpan," imbuhnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
sumber:TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda salam sahabat!!! Rudi thea