"Kalau dengan digital forensik kami harus dapatkan bukti yang asli," katanya.

Pakar IT Ruby Alamsyah (http://www.perspektifbaru.com)
Dua pakar teknologi informasi, Ruby
Alamsyah dan Abimayu Wachjoewidajat, menyatakan video asusila yang
diduga dilakukan oleh anggota DPR merupakan video yang sudah diedit.
"Kita lihat saja di video itu ada blank spot, di sebelah kiri ada bagian hitam. Itu kan ada kemungkinan diedit," ujar Ruby usai bertemu Badan Kehormatan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2012.
Abimayu juga menyatakan hal yang sama. Ia memastikan video yang beredar di masyarakat itu hasil suntingan. "Jadi digeser sehingga kepala si pria hilang," kata dia.
Ruby menambahkan, dirinya sudah memaparkan hasil analisa dengan metode pengenalan wajah. Namun hasil analisanya kurang optimal karena resolusi gambar kecil. "Kalau dengan digital forensik kami harus dapatkan bukti yang asli," katanya.
Menurut Ruby, untuk mendapatkan hasil optimal seharusnya menggunakan metode pelacakan video. Dengan metode itu bisa didapatkan video asli hingga pengunggah ke internet.
"Teknik kedua saat kasus (video porno) Luna Maya dan Ariel, saya bisa mendapatkan seluruh pengupload di internet," tuturnya.
Lantas apa benar video itu dilakukan oleh dua anggota DPR?
"Asli atau tidaknya BK yang menyebutkan, saya nggak mau menyebutkan," kata Ruby.
Seperti diketahui, sebuah video adegan seks yang beredar di situs skandal.kilikitik.net menggegerkan publik. Itu karena wajah salah satu pelaku di dalamnya, yang perempuan, menyerupai seorang anggota DPR RI. Di dalam video, kedua orang itu sedang melakukan adegan intim di suatu kamar. (adi)
sumber":
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda salam sahabat!!! Rudi thea