Jika diamati dengan baik, masalah yang sering muncul pada software ternyata ada 3 kelompok besar.
- Proses POST (Power on Self Test) tidak jalan sempurna, sehingga tidak bisa masuk ke proses operating system.
- Proses no 1 diatas baik tetapi boot operating system tidak sempurna sehingga kita tidak bisa sampai ke desktop.
- Proses 1 dan 2 sempurna hingga ke desktop, tetapi ada sebagian program berjalan tidak sempurna atau tidak bisa jalan sama sekali.
Untuk masalah no 1 dan 2 akan dibahas berikut ini sedangkan masalah no 3 akan dibahas pada artikel berikutnya.
Boot System
Boot system adalah suatu fasilitas yang dibuat pada saat instalasi partisi harddisk dan digunakan untuk proses loading pertama kali pada suatu sistem operasi, misalnya Windows. Boot system disimpan di cluster pertama atau sering disebut master boot record. Kita bisa membuat boot system selain pada harddisk dengan menggunakan sebuah disket 31/2 inci HD. Kita juga bisa membuat disk boot menggunakan CD dengan menggunakan software Nero Burning yang terdapat di CD bonus. Namun, kita tetap membutuhkan disket start up untuk memasukkan sistemnya ke CD.
Proses POST (Power On Self Test)
- Ketika tombol power pada komputer (CPU) ditekan maka proses POST segera dimulai.
- Jika semua level tegangan sudah dalam kondisi yang semestinya, power suplai mengirim sinyal power good. Waktu normal yang dibutuhkan dari power on sampai muncul poivergooc/antara 0,1-0,5 detik.
- Sebuah chip timer yang menerima sinyal power good akan mengirimkan sinyal reset kepada mikroprosesor (CPU).
- CPU akan menjalankan program BIOS yang tersimpan di dalam ROM. BIOS akan melakukan pemeriksaan kondisi memori dan semua peralatan yang dihubungkan ke komputer. BIOS juga akan memeriksa drive A.
- Jika di dalamnya terdapat disket yang berisi DOS, BIOS akan menjalankan program DOS tersebut.
- Program yang bertugas membaca program DOS dari disket dan menyimpannya ke dalam RAM adalah BOOTSTRAP LOADER. Istilah BOOTSTRAP LOADER diambil dari ungkapan to pull one self up the bootstrap. Program ini biasanya disimpan di dalam ROM. Program ini akan mendapatkan kontrol begitu komputer dinyalakan. Program akan mengambil sistem operasi dari disk ke memori hingga bank switch ROM-nya sampai off lagi. Dengan demikian. kontrol dari sistem akan dialihkan ke sistem operasi.
- Jika komputer sudah berjalan, program BOOTSTRAP LOADER ini dapat diaktifkan kembali dengan menekan reset. Jika tidak terdapat disket di dalam drive A. Komputer akan beralih memeriksa harddisk yang terpasang di komputer. DOS akan dibaca dari harddisk.
- Jika pada drive A tidak terdapat disket dan tidak ada harddisk yang terpasang, BIOS akan menampilkan pesan Insert Disk Operating System. Komputer akan mengidentifikasi sistem I/O dengan mengaktifkan BOOTSTRAP LOADER. Jika status I/O dalam keadan normal, proses akan dilanjutkan dengan melacak modul transiet yaitu file IO.SYS, MSDOS.SYS dan COMMAND.COM.
- Jika identifikasi ini berjalan normal, modul transiet akan menempati area di internal memori (RAM). File IO.SYS dan MSDOS.SYS sifatnya hidden (tidak terlihat pada direktori disket). IO.SYS, MSDOS.SYS dan COMMAND.COM bisa disebut sebagai file boot. Jika salah satu file ini tidak ada, komputer tidak bisa dioperasikan.
- Jika tidak ditemukan file IO.SYS dan MSDOS.SYS, pesan yang akan ditampilkan di layar adalah Non-System Disk or Disk Error, Replace and Strike Any Key when Ready. Bisa juga muncul pesan Disk Boot Failure, Insert System Disk and Press Enter.
- Jika proses no 10 di atas berjalan normal maka komputer akan segara memasuki jendela selamat datang dari Operating System.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda salam sahabat!!! Rudi thea